Ada enaknya menjadi pengusaha, bisa mandiri di atas kantong sendiri. Semua fleksibel, mulai mengatur pengeluaran dan target pemasukan yang ingin diraih. Tidak hanya itu, masa pensiun juga bisa disesuaikan dengan keinginan. Tengok saja Reddy Hartadji, Dirut PT Cawang Housing Development, pengembang beberapa apartemen bersubsidi di Jakarta. Eksekutif yang masuk usia kepala empat ini, berencana 'menggantung raketnya' pada usia 60 tahun.
Dia tidak mau masa pensiunnya kelam. Maka, selagi kuat bekerja dia pupuk sebanyak mungkin pundi-pundi emasnya. Bayangannya, pensiun adalah masa istirahat dan bersenang senang.
"Pensiun ya jalan-jalan, keliling dunia. Saya mau lihat banyak hal sambil bersantai, mungkin ke Taj Mahal nanti."
Itu Reddy. Bagaimana Anda yang terikat ke dalam suatu perusahaan. Apakah bisa mematok masa pensiun yang dinginkan dan sudah cukupkah persiapan finansial yang dimiliki.
Berdasarkan hasil penelitian yang digelar International Association of Registered Financial Consultants (IAFRC) pada 2003 menunjukkan hal yang bisa jadi mengejutkan. Research tersebut menyebutkan bahwa para eksekutif di kota besar memiliki kecenderungan terancam bangkrut pada usia 60-an. Sungguh ironis, dimana kebanyakan orang melihat sosok eksekutif yang bakal hidup tenang berkecukupan pada hari tua, bisa terancam bangkrut pada masa pensiun.